Sabtu, 19 Januari 2019

PERKEMBANGAN IPTEK DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Dalam kehidupan sehari-sehari seiring dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan dalam hubungan saling mempengaruhi antara orang yang satu dengan yang lainnya, peristiwa bimbingan saat itulah dapat terjadi. Sebagai contoh ketika orang tua membimbing anak-anaknya, guru membimbing murid-muridnya baik dalam kegiatan pengajaran maupun non pengajaran. Serta para pemimpin membimbing warga yang dipimpinnya melalui segala kegiatan berupa pidato, rapat, diskusi, dan intruksi. Proses bimbingan dapat pula terjadi melalui media cetak dan media elektronika.

Semua peristiwa bimbingan yang terlaksana seperti itu dapat disebut sebagai bimbingan informal yang bentuk, isi dan tujuan, serta aspek-aspek penyelanggaraan tidak terumuskan secara nyata. Bentuk nyata dari gerakan bimbingan dan konseling yang formal berasal dari Amerika Serikat yang telah dimulai pengembangannya sejak Frank Parson mendirikan sebuah badan bimbingan yang disebut Vocational Bureau di Boston pada tahun 1908. Badan itu selanjutnya diubah namanya menjadi Vocational Guidance Bureau (Jones, 1951).

Usaha Parson inilah yang menjadi cikal-bakal pengembangan gerakan bimbingan dan konseling di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Oleh sebab itu, dalam rangka lebih memahami pengertian bimbingan dan konseling perlu ditinjau pengertian bimbingan dan konseling secara lebih luas untuk dijadikan sebagai landasan bagi pembahasan bimbingan dan konseling. Pada saat ini ilmu pengetahuan telah berkembang sangat pesat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan telah banyak tercipta peralatan- peralatan elektronik yang canggih.

Peralatan-peralatan tersebut digunakan manusia untuk mempermudah dalam melakukan berbagai aktivitas serta kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan juga terlihat jelas pada teknologi informatika yang semakin hari semakin banyak menawarkan fitur-fitur menarik dan canggih dengan kemudahan dalam pengaksesan internet. Alat teknologi informatika yang kini telah menjadi kebutuhan pokok pada aktivitas kerja manusia adalah komputer. “Komputer adalah pemecah persoalan atau pengolah data yang dapat menghasilkan informasi yang diperlukan.” (Jhon J. Longkutoy)

Dunia pendidikan saat ini juga tidak terlepas pada penggunaan komputer dan pengaksesan internet, yaitu sebagai sarana mempermudah dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Begitu pula dengan dunia bimbingan dan konseling saat ini yang tak terlepas pada penggunaan perangkat komputer. Terutama komputer berbasis internet yang memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi seorang konselor atau guru penbimbing dalam memberikan layanan terhadap konseli atau peserta didiknya.

Pengertian teknologi informasi, bimbingan dan konseling
Pengertian teknologi informasi adalah perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. (Maharsi, 2000).
Menurut Haag dan Keen, mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu kita bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.

Sedangkan menurut Martin, “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyampaikan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.” (Izeere, 2011).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI), ialah teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui teknologi telekomunikasi dan peralatan komunikasi sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami.

Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat bersamaan dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi, sehingga mampu menciptakan alat-alat komunikasi yang sangat mendukung perkembangan teknologi informasi, contohnya saja seperti komunikasi searah maupun dua arah. Selain itu dengan adanya internet di Indonesia sangat memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam teknologi informasi yang berbasis internet. Salah satu penggunaan teknologi tersebut adalah bidang bimbingan dan konseling.

Menurut Prayitno & Erman Amti, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. (Hadi, 2014).

Sedangkan pengertian pelayanan konseling itu sendiri berasal dari Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain. Menurut Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways).

Definisi konseling menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. (Cahyono, 2014).

Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”. Pelayanan konseling adalah suatu kegiatan antara seorang konselor (orang yang terlatih) dengan konseli (orang yang mencari pertolongan) untuk melayani kebutuhan konseli agar konseli belajar untuk berhubungan dengan dirinya dan orang lain supaya kemampuan konseli berjalan secara optimal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan Konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya se-optimal mungkin secara mandiri.